Minggu, 04 Desember 2011

RELASI YANG AWET


Teman, saya yakin kamu punya relasi. Tahukah, apa itu “relasi”? Relasi itu artinya kenalan atau mempunyai hubungan masyarakat yang luas. Biasanya teman-teman sebaya, keluarga besar, teman kerja, dan sebagainya.

Nah, manusia adalah mahkluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain dalam hidupnya. Sala satu sifat utama manusia adalah terarah kepada orang lain. Ciri inilah yang membuat manusia mau berelasi dengan orang lain supaya dirinya mengalami kebahagiaan. Namun tak jarang banyak orang sulit mempertahankan relasinya dengan orang lain sehingga relasi bukan mendatangkan kebahagiaan tapi sebaliknya sakit hati yang diperoleh. Relasi yang baik dan langgeng akan membuat hidup menjadi bahagia. Masa muda adalah masa di mana kita membangun relasi yang baik dengan sesama,agar sekalipun kita menginjak usia lanjut, relasi kita tetap awet dan tidak akan menjadi keriput. Teman, apakah anda ingin awet dalam berelasi? Hasil pengamatan saya, anda pasti punya masalah relasimu, hampir semua punya masalah dengan relasinya. Ada beberapa resep untuk mengembangkan relasi yang awet supaya menuai bahagia. Oke! Bacalah berikut di bawah ini!

1)      Tampil apa adanya di hadapan orang lain
Dalam menjalin hubungan dengan orang lain kadang kita tidak tampil asli, maksudnya selalu bersikap pura-pura. Misalnya kita berusaha tampil sesuai dengan keinginan orang lain. Kita menutup diri kita dengan topeng-topeng kepalsuan untuk menyenangkan orang lain dan tidak berani menjadi diri sendiri karena takut ditolak oleh teman atau sahabat kita. Teman, kalau terus seperti itu, inilah awal menuju kehancuran relasi. Kalau tidak ingin seperti itu, sarannya adalah beranilah tampil apa adanya di hadapan orang lain. Biarlah dia melihat dirimu yang asli, termasuk kekuranganmu. Tampillah apa adanya di hadapan mereka agar mereka pun bisa mencintai kamu apa adanya. Bila orang lain mampu melihat dirimu yang sebenarnya dan menerima kamu apa adanya maka relasi yang baik akan terjalin. Ingat, jadilah dirimu sendiri; lepaskan topeng-topeng kepalsuan.

2)      Penerima orang lain apa adanya
Teman, seringkali kita memaksa apa yang kita inginkan kepada orang lain. Kita tidak memberi ruang bagi orang lain untuk menjadi diri sendiri dalam berelasi. Kita tidak boleh memaksa orang lain apa yang kita maui. Terimalah orang lain apa adanya. Anda tidak boleh memasang topeng orang lain supaya mereka menjadi seperti yang anda inginkan. Biarlah dia menjadi dirinya sendiri dan terimalah apa adanya. Temukan kekayaan dalam keaslian dirinya dan terimalah kekurangan-kekurangan dirinya sebagai bagian dari keunikannya. Dengan cara ini anda tidak akan menjadi kecewa ketika berjumpa dengan kekurangan-kekurangan dirinya karena anda sudah mengenal keaslian dirinya.

3)      Memunculkan yang terbaik dari diri orang lain
Seringkali kita gampang melihat titik hitam di atas kertas putih daripada bagian putih kertas yang lebih besar daripada titik hitam. Ubahlah cara pandang anda. Perhatikan bagian putih yang lebih besar daripada titik hitam di atas kertas putih. Lihatlah segi-segi positif dalam diri teman-temanmu. Buanglah jauh-jauh pikiran negatif tentang teman-temanmu. Itulah bagian dirinya yang asli. Hargailah itu! Ingatlah bahwa mereka adalah ciptaan yang unik dan mahakarya dari Tuhan. Berhenti berfokus pada sisi-sisi negatif temanmu. Temukan kebaikan-kebaikan dirinya dan tonjolkan itu. Buatlah dia yakin akan kebaikan-kebaikan yang ada pada dirinya. Berikan pujian yang tulus padanya. Percayalah bahwa dia memiliki kebaikan yang luar biasa. Tunjukkan kebaikan-kebaikannya di depan dirinya. Dengan demikian anda akan membuat temanmu percaya diri dan kemudian akan mempercayai bahwa anda adalah teman terbaiknya yang dapat dipercaya.

4)      Jadilah pemberi daripada penerima
Orang bijak mengatakan bahwa kebahagiaan tergantung pada apa yang kita berikan bukan pada apa yang kita terima. Memberi dengan tulus mendatangkan kebahagiaan sejati. Dalam persahabatan, jadilah pemberi dan jangan hanya menjadi penerima yang selalu menuntut banyak hal dari orang lain. Jangan menunggu teman berbuat baik kepada anda tetapi andalah yang harus lebih dahulu memberikan kebaikan-kebaikan. Inisiatif memberikan harus selalu berasal dari anda, jangan menunggu orang lain harus berbuat dan jangan berhenti memberikan terbaik bagi sahabatmu. Ingatlah kebaikan akan menarik banyak kebaikan untuk anda tanpa anda memintanya lebih dahulu.

Teman, ketahuilah manusia yang paling lemah adalah orang yang tidak mampu mencari teman tapi yang lebih lemah dan menyedihkan itu dari ialah orang yang mendapatkan banyak teman tetapi menyia-nyiakannya. Kadangkala teman-teman kita dilupakan begitu saja karena sebenarnya mereka tidak pernah menjadi teman kita tetapi barang yang saat dibutuhkan kita simpan tetapi saat kita tidak lagi membutuhkannya, dia dilupakan. Betapa malangnya bila kita hidup sendirian sambil melihat kepergian teman-teman kita satu persatu karena kita tidak mampu mempertahankan relasi persahabatan mereka. Mereka berjuang supaya relasi anda tetap langgeng dan hidupmu, dengan begitu hidup kita akan bergelimangan sukacita.
Relasi itu sangat berharga untuk hidupmu. Tanpa relasi, kamu tidak akan hidup bahagia. Ingat, jaga dan rawatlah relasimu itu.

0 komentar:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost Coupons