Teman, saya yakin kamu punya relasi. Tahukah, apa itu “relasi”? Relasi
itu artinya kenalan atau mempunyai hubungan masyarakat yang luas. Biasanya
teman-teman sebaya, keluarga besar, teman kerja, dan sebagainya.
Nah, manusia adalah mahkluk sosial yang selalu membutuhkan orang
lain dalam hidupnya. Sala satu sifat utama manusia adalah terarah kepada orang
lain. Ciri inilah yang membuat manusia mau berelasi dengan orang lain supaya
dirinya mengalami kebahagiaan. Namun tak jarang banyak orang sulit
mempertahankan relasinya dengan orang lain sehingga relasi bukan mendatangkan
kebahagiaan tapi sebaliknya sakit hati yang diperoleh. Relasi yang baik dan
langgeng akan membuat hidup menjadi bahagia. Masa muda adalah masa di mana kita
membangun relasi yang baik dengan sesama,agar sekalipun kita menginjak usia
lanjut, relasi kita tetap awet dan tidak akan menjadi keriput. Teman, apakah
anda ingin awet dalam berelasi? Hasil pengamatan saya, anda pasti punya masalah
relasimu, hampir semua punya masalah dengan relasinya. Ada beberapa resep untuk
mengembangkan relasi yang awet supaya menuai bahagia. Oke! Bacalah berikut di
bawah ini!
1) Tampil
apa adanya di hadapan orang lain
Dalam menjalin hubungan dengan orang lain kadang kita tidak tampil
asli, maksudnya selalu bersikap pura-pura. Misalnya kita berusaha tampil sesuai
dengan keinginan orang lain. Kita menutup diri kita dengan topeng-topeng
kepalsuan untuk menyenangkan orang lain dan tidak berani menjadi diri sendiri
karena takut ditolak oleh teman atau sahabat kita. Teman, kalau terus seperti
itu, inilah awal menuju kehancuran relasi. Kalau tidak ingin seperti itu,
sarannya adalah beranilah tampil apa adanya di hadapan orang lain. Biarlah dia
melihat dirimu yang asli, termasuk kekuranganmu. Tampillah apa adanya di
hadapan mereka agar mereka pun bisa mencintai kamu apa adanya. Bila orang lain
mampu melihat dirimu yang sebenarnya dan menerima kamu apa adanya maka relasi
yang baik akan terjalin. Ingat, jadilah dirimu sendiri; lepaskan topeng-topeng
kepalsuan.
2) Penerima
orang lain apa adanya
Teman, seringkali kita memaksa apa yang kita inginkan kepada orang
lain. Kita tidak memberi ruang bagi orang lain untuk menjadi diri sendiri dalam
berelasi. Kita tidak boleh memaksa orang lain apa yang kita maui. Terimalah
orang lain apa adanya. Anda tidak boleh memasang topeng orang lain supaya
mereka menjadi seperti yang anda inginkan. Biarlah dia menjadi dirinya sendiri
dan terimalah apa adanya. Temukan kekayaan dalam keaslian dirinya dan terimalah
kekurangan-kekurangan dirinya sebagai bagian dari keunikannya. Dengan cara ini
anda tidak akan menjadi kecewa ketika berjumpa dengan kekurangan-kekurangan
dirinya karena anda sudah mengenal keaslian dirinya.
3) Memunculkan
yang terbaik dari diri orang lain
Seringkali kita gampang melihat titik hitam di atas kertas putih
daripada bagian putih kertas yang lebih besar daripada titik hitam. Ubahlah
cara pandang anda. Perhatikan bagian putih yang lebih besar daripada titik
hitam di atas kertas putih. Lihatlah segi-segi positif dalam diri teman-temanmu.
Buanglah jauh-jauh pikiran negatif tentang teman-temanmu. Itulah bagian dirinya
yang asli. Hargailah itu! Ingatlah bahwa mereka adalah ciptaan yang unik dan
mahakarya dari Tuhan. Berhenti berfokus pada sisi-sisi negatif temanmu. Temukan
kebaikan-kebaikan dirinya dan tonjolkan itu. Buatlah dia yakin akan
kebaikan-kebaikan yang ada pada dirinya. Berikan pujian yang tulus padanya.
Percayalah bahwa dia memiliki kebaikan yang luar biasa. Tunjukkan
kebaikan-kebaikannya di depan dirinya. Dengan demikian anda akan membuat
temanmu percaya diri dan kemudian akan mempercayai bahwa anda adalah teman
terbaiknya yang dapat dipercaya.
4) Jadilah
pemberi daripada penerima
Orang bijak mengatakan bahwa kebahagiaan tergantung pada apa yang
kita berikan bukan pada apa yang kita terima. Memberi dengan tulus mendatangkan
kebahagiaan sejati. Dalam persahabatan, jadilah pemberi dan jangan hanya
menjadi penerima yang selalu menuntut banyak hal dari orang lain. Jangan
menunggu teman berbuat baik kepada anda tetapi andalah yang harus lebih dahulu
memberikan kebaikan-kebaikan. Inisiatif memberikan harus selalu berasal dari
anda, jangan menunggu orang lain harus berbuat dan jangan berhenti memberikan
terbaik bagi sahabatmu. Ingatlah kebaikan akan menarik banyak kebaikan untuk
anda tanpa anda memintanya lebih dahulu.
Teman, ketahuilah manusia yang paling lemah adalah orang yang
tidak mampu mencari teman tapi yang lebih lemah dan menyedihkan itu dari ialah
orang yang mendapatkan banyak teman tetapi menyia-nyiakannya. Kadangkala
teman-teman kita dilupakan begitu saja karena sebenarnya mereka tidak pernah
menjadi teman kita tetapi barang yang saat dibutuhkan kita simpan tetapi saat
kita tidak lagi membutuhkannya, dia dilupakan. Betapa malangnya bila kita hidup
sendirian sambil melihat kepergian teman-teman kita satu persatu karena kita
tidak mampu mempertahankan relasi persahabatan mereka. Mereka berjuang supaya
relasi anda tetap langgeng dan hidupmu, dengan begitu hidup kita akan
bergelimangan sukacita.
Relasi itu sangat berharga untuk hidupmu. Tanpa relasi, kamu tidak
akan hidup bahagia. Ingat, jaga dan rawatlah relasimu itu.